Senin, 23 Maret 2015

CERPEN 'PERJALANAN'


Memang benar kata orang jika hubungan memang indah di awal, meskipun ungkapan itu terkadang tidak terbukti pada beberapa pasangan. Namun sepertinya ungkapan itu terbukti pada sepasang kekasih ini. Mereka adalah Ilham dan Della, pasangan yang sudah satu setengah tahun merajut tali asmara. Berawal dari pertemuan mereka di sebuah ekstrakulikuler di sekolah mereka, saat itu mereka masih kelas VIII.

Aku ingin engkau selalu

Hadir dan temani aku

Di setiap langkah tuk meyakiniku

Kau tercipta untukku

Suara merdu ilham bersatu dengan petikan senar gitarnya membentuk alunan lagu yang indah. Jantungnya pun ikut beradu melihat ekspresi gadis di depannya.

“maaf kan aku telah menganggu waktumu, namun ini kulakukan karena aku ingin membalaskan apa yang sudah lama kau lakukan padaku. Kau selalu menganggu waktuku dengan selalu hadir di fikiranku, membuatku tak tenang, membuatku ingin segera memilikimu, dan sekarang ku lakukan itu. Dalam gangguan ini aku hanya ingin bertanya satu hal kepadamu, bersediakah kamu jika aku memilikimu? Agar kau tidak mengangguku lagi dengan bayanganmu yang tak bisa ku miliki di pikiranku.” Jantungnya seakan berhenti setelah mengucapkan kalimat tadi, ilham takut jika usahanya akan menjadi luka.

Della menundukkan kepalanya, ia tak tahu apa yang di rasakannya saat ini, jantung berdebar dan dia merasakan udara di sekitarnya mulai menipis, membuatnya kesulitan untuk mengambil nafas. Della menggigit bibir bawahnya sejenak sebelum menjawab pertanyaan ilham. Lalu perlahan ia mengangguk.

“iya ham, aku bersedia.”  Jawaban simple della seakan membuat hati ilham melompat dari tempatnya.

“beneran dell? Nggak bohong kan? Jadi kita emmm … resmi nih.”

“resmi apanya ham?” della masih menunduk, kali ini ia menunduk karena malu. Karena pasti kedua pipinya sudah memerah.

“yang itu tuh kita emm ... yang gitu itu yang emm ... gini nih.” Ilham menautkan kedua jari telunjuk nya di depan della. Ia menjadi susah mengucapkan kata ‘pacaran’ di depan della karena mungkin tingkat kegugupannya jadi meningkat dari biasanya. Della mendongakkan kepalanya sejenak lalu kembali menunduk, kamudia ia mengangguk. Anggukan della membuat ilham senang, hingga tak sadar ia berjingkrak-jingkrak di depan della.

Della yang tadinya menundukkan kepalanya langsung mengangkat kepalanya, ia tertawa melihat tingkah ilham yang seperti anak kecil menurutnya.

***

Pada bulan pertama semua berjalan dengan begitu indah, banyak hal yang membuat mereka tertawa bahagia. Mereka berdua selalu berangkat dan pulang sekolah bersama. Jika jam istirahat tiba atau saat jam kosong, ilham selalu pergi ke kelas della, di kelas 8B. seperti hari itu, meskipun bel istirahat belum di bunyikan, ilham sudah berada di depan kelas della karena guru yang seharusnya mengajar di kelas nya sedang ada keperluan jadi ia bebas berkeliaran. Tapi tak lama kemudian bel istirahat di bunyikan.

“hai putri kecil nya ilham.” Ilham menyapa della dengan manisnya saat ia melihat della keluar dari kelasnya. Della tersenyum melihat ilham, lalu menghampiri ilham yang sedang duduk lesehan di taman depan kelas della.

“hai pangeran kecilnya della.” Della membalas sapaan ilham lalu duduk di sebelah ilham dan menyandarkan kepalanya di bahu ilham.

“huwaaaaaaa.” ilham terlonjak saat della tiba-tiba berteriak, membuat della hamper saja terjatuh.

“ilham ih gimana sih, aku kan hampir jatuh jadinya.” Della memanyunkan bibirnya karena ilham.

“ya abis kamunya juga ngapain teriak di telinga aku? Suara cempreng juga di keluarin.” Ucapan ilham membuat della semakin memanyunkan bibirnya karena kesal.

“aku tuh lagi kesel sama si tante. Dari tadi di kelas aku ya di marahin mulu sama dia. Salah di marahin, bener di marahin, maunya apa sih tuh orang tua.” Tangan ilham tiba-tiba terangkat lalu menoyor kepala della membuat della berteriak kembali.

“gitu-gitu kan itu bunda aku, wali kelas of delapan F.”

“gak usah toyor-toyor juga bisa keles pak, laporin bk nih atas kekerasan yang di lakukan anaknya si tante girang.” Della memberikan acaman kepada ilham.

“masa?”

“iya. Kalo perlu mah aku berangkat sekarang nih, awas ih jangan halangin aku.”

“bodooo.” Ilham segera berlari sebelum mendapat ocehan dari della karena membuatnya semakin kesal.

“ilhaaaaammmmmmmm.” Della berlari mengejar ilham yang sepertinya bertujuan berlari menuju kantin.

***

Canda dan tawa banyak terjadi pada bulan pertama mereka berpacaran. Namun, rintangan mulai datang saat memasuki minggu pertengahan pada bulan kedua. Ada salah satu kakak kelas yang terobsesi pada della, ia selalu berusaha mendekati della dan berusaha membuat hubungan della dan ilham berakhir. Tak ada penolakan dari della saat kakak kelas itu mendekatinya, namun della selalu bersikap cuek pada kakak kelas itu, anak kelas IXA yang biasa di panggil reza oleh temannya. Tapi tetap saja hal itu membuat ilham salah faham dan marah pada della.

“kalo reza deketin kamu, kamu bisa kan menjauh dari dia. Jangan cuma diem aja  dong dell. Atau kamu suka dia deketin kamu?.” Della membulatkan matanya saat ilham berbicara seperti itu.

“ya jelas aku nggak suka lah ham, aku diem aja biar da itu capek sendiri nantinya karena nggak ada respon dari aku. Kamu jangan marah dong ham, aku sayang sama kamu.” Della memelas agar ilham tak marah lagi dengannya sedangkan ilham hanya terdiam.

cukup lama ilham terdiam tak menanggapi ucapan della, membuat della menunduk sedih. Setelah terdiam cukup lama ilham tersenyum dan mengangkat wajah della yang menunduk agar menatapnya, hal tersebut membuat della mau tak mau harus mengangkat wajahnya. Senyum mengembang dari bibirnya saat melihat senyum ilham yang di tujukan padanya.

“kamu maafin aku kan?” tanya della pada ilham. Saat ilham akan menjawab tiba-tiba datang reza dan dengan santainya reza merangkul della di hadapannya. Della dan ilham tentu saja terkejut melihat perlakuan reza pada della. Emosi ilham langsung  tersulut melihat tingkah reza yang seenaknya merangkul kekasihnya.

“tangan lo bisa kali nggak usah rangkul-rangkul cewek gue.” Ilham berteriak di depan reza, ia menepis kasar tangan reza di bahu della.

“eh ada lo yah ham?.” Tanpa rasa bersalah sedikitpun, reza malah bertanya keberadaan ilham yang jelas-jelas sudah di depan della sedari tadi.

“mata lo buta ya, jelas-jelas gue dari tadi disini sama della dan lo dengan seenaknya main rangkul cewek gue.”

“wisss, santai dong bro. lagian lo liat kan della juga diem aja pas gue angkul dia.” Ilham langsung saja menoleh ke arah della yang ada di samping reza dengan wajah yang masih terkejut. Reza tersenyum sinis pada ilham lalu kembali merangkul della, hal itu tentu saja membuat hati ilham yang panas semakin memanas, lalu ilham pergi berlalu begitu saja dari hadapan reza dan della. della tersadar dari rasa terkejutnya saat ilham sudah sedikit jauh darinya.

“kak reza apa-apaan sih.” Della menepis tangan reza  dari bahunya lalu berlari mengejar ilham yang sudah semakin menjauh darinya.

“ilham tunggu.”  Della berteriak memanggil ilham, namun tak ada respon dari ilham, ia malah semakin mempercepat langkahnya.

“ilham ih berhenti.” Della meraih tangan ilham saat dia berada tepat di belakang ilham, mau tak mau ilham harus menghentikan langkahnya.

“maafin aku, aku nggak bermaksud diem aja kayak tadi. Aku diem bukan karena aku suka, tapi karena aku kaget pas tiba-tiba kak reza rangkul aku kayak tadi. Maaf ham.” Ilham membalikkan  badannya saat mendengar penjelasan dari della karena tadi ilham membelakangi della.

“kamu selalu minta maaf tapi itu semua percuma dell kalo kejadian itu selalu terjadi berulang kali.” Lirih ilham lalu dengan perlahan ilham melepaskan genggaman tangan della dari pergelangan tangannya dan kemudian dia berlalu pergi.

“maaf ham.” Della berucap dengan penuh penyesalan pada ilham meskipun ilham tak mungkin mendengarnya karena ilham sudah jauh dari tempatnya berdiri.

***

masalah pada bulan kedua tak membuat hubungan ilham dan della berantakan, bahkan membuat mereka semakin mengeratkan hubungan mereka berdua. Kini della membatasi diri dari pergaulan yang berlebihan dengan para laki-laki yang ada di sekitarnya, ia berteman sebagaimana wajarnya. della kini selalu memarahi reza jika reza mendekatinya dan della juga selalu bersikap acuh pada reza hal itu tentu sja membuat reza lelah hingga akhirnya reza memutuskan untuk menjauhi della.

“cieee, sendirian neng? Temennya mana? Gak punya temen?” ilham meledek della saat ia melihat della sedang duduk sendirian di kantin.

“apaan sih, temen aku banyak tau.” Della menjulurkan lidahnya pada ilham, hal itu sontak membuat ilham tertawa.

“hahaha. banyak ya? Iyalah banyak kan putri kecilnya ilham cantik, jadi banyak temennya deh. Saking banyaknya sampe banyak yang deketin.”

“ilham ih kan, ngapain sih bahas masa lalu. Kalo yang lalu mah biarlah jadi masa lalu ham, karena masa lalu kan nggak penting. Yang penting itu masa depan, dan masa depan aku itu ya kamu.” Dengan manis ilham berucap pada ilham sembari mencubit pipi ilham.

“uuhhh tayanggg.”  Ucapan manja ilham itu membuat della bergidik ngeri dan melepaskan cubitannya dari pipi ilham.

“ilham ihh jangan gitu, jijik tau.”

“hahaha. Lucu deh kamu.” Ilham mengelus puncak keala della dengan gemasnya membuat rambut della sedikit berantakan.

“ilham udah ah, rambut aku jadi berantakan nih.” Della menepis tangan ilham di kepalanya lalu merapikan rambutnya. Ilham tersenyum lalu ia membantu della merapikan rambutnya.

“pacaran mulu lo berdua. ini sekolah adik-adik buat belajar, bukan buat pacaran.” Kata seorang pemuda yang tiba-tiba hadir di hadapan mereka ilham dan della. dia adalah dicky, kakak kelas sekaligus sahabat mereka berdua.

“dih terserah kita dong mau ngapain, emang masalah buat lo?” della berkata dengan begitu sewotnya pada dicky.

“haha yaiyalah dell masalah. Dia ngomong gitu karena dia gak punya cewek, dia pengen kayak kita.”

“uuuhh tayang yang jomblo.” Della menunjukkan mimic mewek di depan wajah dicky.

“ah sialan lo berdua! Mentang-mentang gue jomblo juga. Tapi yang lo bilang bener sih ham.” Waah dicky yang tadi kesal menjadi berubah menjadi mimic melas. Perubahan wajah dicky itu membuat ilham dan della tertawa.

“ah lo kak udah kelas 9 masih aja mikirin cewek, pikirin noh ujian lo yang bentar lagi di laksanakan, tinggal sebulan lagi kan. Harusnya lo itu belajar, biar nilai lo bisa memuaskan dan bikin bangga orang tua lo. Nanti kan juga enak kalo nilainya bagus bisa masuk ke sma favorit.” Della mengoceh mengeluarkan petuah-petuahnya pada dicky, sedangkan ilham yang duduk di samping della hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

“iya putri kecilnya ilham. udah ah gue aus nih denger petuah lo, gue mau makan dulu, bye.” Kata dicky pergi berlalu membeli makanan yang ada di kantin, meningalkan ilham dan della berdua.

“kita balik ke kelas yuk, aku mau nyelesein tugas aku nih.” Ajak ilham pada della. della hanya mengangguk, lalu mereka berdua pergi meninggalkan kantin.

***

Hadirnya dicky memang bukanlah masalah besar bagi mereka di bulan ketiga, namun menjadi meriam bagi ilham di bulan ke empat ini. Dicky diam-diam memendam rasa kepada della, hingga akhirnya dicky memutuskan untuk menyatakan perasaannya pada della. Awalnya memang terjadi penolakan dari della, tapi semakin di tolak dicky semaki teguh mengejar cinta della, ia tak peduli della sudah memiliki kekasih walaupun kekasih della adalah adik kelas sekaligus sahabatnya. Ia akan menerima apapun yang akan di lakukan ilham padanya karena memang itu sudah konsekuensinya, tapi dicky tak peduli karena yang terpenting baginya adalah della bisa menjadi kekasihnya.

“hai dell, sendirian? Mana ilham?”. Tanya dicky pada della saat ia melihat della sedang duduk sendirian di kantin sambil memainkan handhone nya.

“ilham lagi gak masuk kak, lagi sakit dia.”

“sakit apaan?”

“demam sih katanya. Lagian sih dia kemarin nekat nerobos hujan pas pulang.” Della menjadi kesal sendiri mengingat perbuatan bodoh kekasihnya kemarin saat mereka pulang berdua.

“terus nanti lo pulang sama siapa?”

“gue gak tau kak.”

“sama gue yah, nanti kita juga jenguk ilham.”

“iya kak.”
Setelah bel pulang sekolah di bunyikan, dicky maupun della terburu-buru menuju tampat parkir, ada rasa tidak sabar di hati mereka. Dicky tak sabar akan menjalankan rencananya, sedangkan della tak sabar bertemu dengan ilham. Setelah sampai di parkiran, tanpa banyak kata mereka langsung menuju ke rumah ilham. Setelah 20 menit akhirnya mereka sampai di rumah ilham. Di rumah ilham hanya ada kakak ilham yang menjaga adiknya, ia mempersilahkan mereka berdua masuk, dan mengantarkan mereka berdua ke kamar ilham.

“kamu sih kemarin maksa mau nerobos ujan, jadi sakit kan sekarang. Aku kesepian tau nggak tadi nggak ada kamu.” Della merajuk kepada ilham yang sedang duduk bersandar di ranjangnya. Bibir pucatnya mengembangkan senyum manis, lalu tangannya mengelus pelan kepala della.

“yah maaf deh, kan gak tau kalo kejadiannya bakal kayak gini.”

“della kayak anak ilang tau ham, haha duduk sendirian di kantin kagak ada temen.” Della memanyunkan bibirnya karena disebut sebagai anak ilang oleh dicky.

Obrolan mereka pun akhirnya menjadi semakin dalam, hingga tak membuat dicky dan della tak sadar jika mereka sudah lama di rumah ilham. Setalah 3 jam d rumah ilham, akhirnya dicky dan della memutuskan untuk pulang karena waktu sudah menunjukkan pukul setengah 5 sore. Dicky mengantar kan della untuk pulang kerumahnya, namun di tengah perjalanan dicky menhentikan perjalanan itu, hal tersebut tentu saja membuat della bingung.
“kenapa kak kok berhenti? Bensinnya abis apa mogok nih kak?” tanya della pada dicky.

Dicky hanya tersenyum, lalu ia berdiri di depan della, menatap wajah della dan kemudian memegang tangan della yang membuat della kaget.

“kakak ngapain sih?” kata della sambil berusaha melepaskan genggaman tangan dicky dari tangannya, namun semakin ia ingin melepaskan dicky malah semakin mempererat genggamannya.

“dell, kakak tau jika kamu sudah punya ilham. Kakak tau kamu sangat menyayangi ilham. Kakak tau mungkin kesempatan kakak nggak banyak. Tapi kakak mohon ijinin kakak buat masuk ke hati kamu, beri kakak tempat dell. Kakak sayang sama kamu, kamu mau kan jadi pacar kakak?” della membolakan matanya mendengar pernyataan dicky barusan, ia tak menyangka jika dicky akan melakukan hal gila ini.

“maaf kak, tapi della nggak bisa.” Dengan sedikit paksaan akhirnya della dapat melepaskan genggaman tangan dicky. Dicky memandang della dengan sendu.

“kakak nggak akan berhenti berusaha dell buat deketin kamu.”

“della permisi dulu ya kak, rumah della udah deket kok, makasih.” Della berlalu pergi tanpa memperdulikan ucapan dicky tadi.


***
Dicky memang tak main-main dengan ucapannya, ia terus saja mendekati della hingga suatu hari usahanya menjadi tak sia-sia karena hati della sedikit luluh. Untung saja ilham tak tau akan masalah ini, jika ia tau mungkin ia tak akan memaafkan della maupun dicky. Tapi namanya juga bangkai, sepandai apapun kita berusaha menyembunyikannya pasti baunya akan tercium juga.

“dell kakak serius sama kamu, kamu harus percaya  sama kakak kalo kakak sangat menyayangi kamu.” Dicky kembali meyakinkan della agar della mau menerima cintanya.

“della nggak bisa kak, della nggak mau ngecewain ilham, sudah cukup dulu della hampir kehilangan ilham karena kak reza, della nggak mau kejadian dulu terulang lagi.”

“kita jalani diam-diam dell, aku nggak akan seperti reza yang menunjukkannya di depan umum. Aku nggak papa jika hanya kita berdua yang tau, aku nggak papa kalo kamu nggak akuin aku di depan umum, tapi aku mohon beri aku kesempatan untuk menempati hati kamu.” Dikcy kembali memohon agar della memberinya kesempatan memiliki hatinya. Della bimbang, di satu sisi ia sangat menyayangi ilham tapi di sisi lain della juga memiliki sedikit rasa teradap dicky, hatinya sudah mulai luluh akan semua usaha dicky selama ini.

“aku tetep nggak bisa kak.”

“ayolah dell, masa nggak ada kesempatan sedikitpun sih buat aku?”

“tapi ilham?”

“kita diam-diam, dan aku nggak akan biarin dia tau ini.” della tersenyum dan mengangguk lalu segera ia memeluk dicky.

Akhirnya della dan dicky pun resmi memulai hubungan dan tentu saja tanpa sepengetahuan ilham. Pada awalnya semua berjalan dengan lancar, della masih bersifat baik pada ilham, hingga pada bulan kelima ini della sering bersifat acuh pada ilham. Ilham bingung akan perrubahan sifat della ini padanya, fikiran negatif tentang della melayang di pikirannya namun ia menepis nya karena ia yakin della adalah gadis yang baik untuknya.

“selamat pagi della putri kecilnya ilham.” Ilham menyapa della dengan senyum manis menghiasi wajahnya.

“pagi ham.”

“kamu udah sarapan belum? Kita ke kantin yuk.” Della mengangguk lalu mengikuti langkah ilham yang memang sudah beberapa langkah di depannya.

“aku jenuh ham.”  Di dalam hati della ia menjerit tak karuan, ia merasa bosan dengan hidupnya kini. Ia tak tau mengapa, sharusnya ia bisa bahagia jika ia bersama kekasihnya, namun hal itu tidak dia rasakan.

“kamu bosen yah dell? Atau ada yang salah dari aku? Kamu ngomong aja.” Della tak bersuara menjawab pertanyaan ilham, ia hanya menggeleng menanggapi ucapan ilham tadi.

“aku cuma butuh kejujuran dari kamu. Kalo kamu udah capek aku bisa kok mundur dan kamu bisa bahagia dengan dicky.” Hati della seakan meledak setelah mendengar perkataan ilham , bagaimana ilham bisa tau semua ini.

“ham…” tenggorokan della tercekat, ia tak bisa berkata apa-apa.

“udah bel nih, kamu cepet masuk yah biar gak di marahin sama gurunya.” Ilham berdiri, ia memandangi della yang menunduk itu sejenak, lalu kemudian ilham melangkahkan kakinya pergi meninggalkan della.

“maafin aku ilham … pangeran kecilnya della.” dengan lirih della berucap demikian saat ilham telah pergi, jelas ilham tak bisa mendengarnya karena della sudah terlambat. Della meminta maaf saat ilham sudah pergi meninggalkannya. Della menenggelamkan kepalanya pada kedua tangannya ia tak bisa lagi menahan air mata yang memang sedari tadi ingin keluar. Della tak menyangka kesan buruk ini akan terjadi pada hari terakhir di bulan kelima ini.

***

Ambillah kekasihku

Bila itu yang kau mau

Namun mulai saat ini 
                                                           
Aku tak ingin mengenalmu lagi Segitu berartikah

Kekasihku di matamu

Hingga kau lupa siapa aku

Aku sahabatmu yang selalu mempercayaimu Aku terluka sungguh terluka

Tak percaya teganya engkau merebut kekasihku

Aku terluka sungguh terluka

Tak percaya semurah itukah arti persahabatan kita Inilah akhir persahabatan

Semoga kalian bahagia

Aku terluka sungguh terluka

Tak percaya serendah itukah aku dihargai Aku teluka sungguh terluka

Tak percaya semurah itukah arti persahabatan kita

aku tak percaya sungguh tak percayaTetapi inilah akhir persahabatan kita

suara merdu ilham semakin terdengar indah dengan di iringi petikan senar gitar yang di mainkannya. Lagu pembuka untuk pentas seni yang di adakan pada awal bulan ke-enam. Lagu tadi tentu saja di tujukan untuk dicky, membuat della dan dicky semakin merasa bersalah.

“kak, mungkin memang semuanya harus berakhir. Kita nggak mungkin berjalan semakin kedalam.”

“kakak mengerti dell, mungkin ini semua terlalu sulit bagi kamu. Satu minggu lagi kakak akan melaksanakan ujian, doain kakak yah biar bisa mendapat nilai yang memuaskan agar kakak bisa segera pergi dari sini dan kamu bisa memulai semua nya drai awal bersama ilham.” Dicky mengusap pucak kepala della sejenak lalu ia berjalan menjauh meninggalkan della.

***

Dan kini akhirnya bulan ke 18 belas di mulai, ilham dan della sudah memulainya dari awal. Mereka menghapuskan anggapan orang jika berpacaran hanya indah di awal, toh nyatanya hubungan ilham dan della indah sampai saat ini meskipun ada insiden pada pertengahan lalu.

“ciee yang udah mau melepas seragam putih biru. Tegang amat sih neng, santai aja dong percaya bahwa hasilnya akan memuaskan.”

“ihh ilham mah emang kamu gak takut kalau hasilnya emm yah gitu lah hasilnya.” Kata della menggigit bibir bawahnya.

“apaan sih kamu, gajelas deh.takut sih iya tapi aku percaya kok bahwa kita bisa, udah sini bersandar di sini di dadanya akang ilham.” Ilham menepuk-nepuk dadanya sebelum menarik kepala della agar bersandar di dadanya.

“ish ilham mah. Iya deh yang mau jadi anak sma mainnya akang-akangan sekarang, uhhh jadi gemes deh.” Della mengacak-acak rambut ilham lalu mencubit kedua pipi ilham dan di akhiri mencium sekilas pipi ilham sebelum kmeudian ia berlari menjauh.

“della nakal ih, awas kamu yah.” Ilham segera saja bangkit dan mengejar della.

Pada akhirnya semua akan berakhir indah jika kita bisa memperbaiki kesalahan yang kita perbuat dan menggantinya dengan hal yang lebih indah.




SELESAI

Sabtu, 24 Januari 2015

lapang dada


apa yang salah dengan lagu ini
kenapa kembali ku mengingatmu
seperti aku bisa merasakan
getaran jantung dan langkah kakimu
kemana ini akan membawaku
kau harus bisa bisa berlapang dada
kau harus bisa bisa ambil hikmahnya
karena semua semua tak lagi sama
walau kau tahu dia pun merasakannya
di jalan yang setapak kecil ini
seperti ku mendengar kau bernyanyi
kau tahu kau tahu rasaku juga rasamu huuu
kau harus bisa bisa berlapang dada
kau harus bisa bisa ambil hikmahnya
karena semua semua tak lagi sama
walau kau tahu dia pun merasakannya

muhammad ilham fauzi effendi











Selasa, 26 Agustus 2014

ilham fauzi


Muhammad Ilham Fauzi (lahir di Kendari29 Agustus 1995; umur 18 tahun) adalah seorang penyanyi Indonesia yang tergabung dalam boy band SM*SHsebagai penyanyi dan penari. sekarang ia alumni SMA Negeri 1 Bandung.[1]
Bersama Rafael, Rangga, Dicky, Bisma dan Reza, ia ikut mendirikan grup musik SM*SH pada tahun 2010.
Ilham juga pernah bermain sinetron beberapa kali.Seperti di beberapa sekuelCinta Cenat Cenut,Putih Abu-Abu,Mak Ijah Pengen ke Mekkah,dan juga di sinetron ABG Jadi Manten.